Langsung ke konten utama
noneMengapa Anak Lebih Sering Jatuh Sakit?

Mengapa Anak Lebih Sering Jatuh Sakit?

Anak-anak rentan terhadap lebih banyak ancaman kesehatan daripada ibu mereka dahulu pada saat masih anak-anak.

Menurut sebuah survei yang diadakan oleh Nielsen bagi beberapa orang ibu akhir-akhir ini, sekitar 99% dari ibu modern mencemaskan anak-anak mereka terlindungi dari kuman . Mereka memiliki opini bahwa sekarang ini, anak-anak rentan terhadap lebih banyak ancaman kesehatan daripada ibu mereka dahulu pada saat masih anak-anak. Selain itu, sekitar 95% ibu merasa bahwa tampaknya secara umum anak-anak menjadi lebih sering jatuh sakit.

Hal ini tentunya menjadi sebuah kecenderungan yang semakin hari semakin mengkhawatirkan, dan sayangnya hal ini nyata. Akan tetapi, mengapa sesungguhnya anak-anak di masa kini lebih rentan daripada kita dahulu saat masih anak-anak? Apa yang menyebabkan mereka terkena efek yang berbahaya ini? Penyebabnya adalah beberapa faktor eksternal serta internal. Mari mempelajari beberapa faktor di bawah ini untuk memberikan perlindungan yang lebih baik kepada anak-anak kita.

  1. Kuman yang Berevolusi: Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu pengetahuan telah berkembang maju dan pesat; namun sayangnya, begitu juga dengan beberapa jenis kuman. Seperti ilmu pengetahuan yang terus-menerus mencari dan menemukan pengobatan serta perawatan yang tepat untuk menyembuhkan suatu penyakit yang telah ada, beberapa kuman yang lebih bandel juga menjadi lebih kebal terhadap pengobatan. Akibatnya, kuman tidak hanya bisa menyerang anak-anak kita, namun juga menjadi resistan terhadap obat. Perlawanan terhadap kuman dan infeksi menjadi semakin sulit, sehingga penyakit yang diderita manusia akan membutuhkan waktu yang lebih lama hingga sembuh.
  2. Kekebalan yang Menurun: Sayangnya, anak-anak yang sedang berada dalam masa pertumbuhan yang dinamis dengan sistem imun yang masih berkembang, belum tentu mampu melawan penyakit baru secepat kuman yang cenderung berkembang dan memperbanyak diri. Sel kekebalan tubuh anak sering kali tidak dapat mengenal dan bereaksi dengan tepat untuk menghadapi kuman yang lebih baru dan lebih kuat. Selain itu, tubuh anak-anak belum mampu membangun sebuah mekanisme pertahanan yang dapat melawan penyakit dan infeksi tersebut. Akibatnya, anak-anak diserang oleh kuman dan penyakit yang ada di tubuh mereka.
  3. Pengobatan yang Lebih Sering: Seiring dengan meningkatnya jumlah kuman dan penyakit, tentunya jenis obat-obatan juga ikut meningkat. Orang tua yang khawatir sering kali berpikir bahwa memberikan obat merupakan sebuah solusi untuk mengobati infeksi dan penyakit ringan lain, yang biasanya muncul berulang-ulang. Meski memberikan obat merupakan sebuah hal yang penting dilakukan untuk kesembuhan anak, orang tua yang paranoid cenderung berlebihan dalam melakukannya, bahkan terkadang langsung memberikan obat pada saat anak bersin untuk pertama kalinya! Banyak anak diberikan obat antibiotik langsung begitu saja – ini adalah sebuah kebiasan yang buruk untuk anak-anak dalam jangka panjang, karena secara perlahan mereka akan mengandalkan bantuan dari luar alih-alih mengandalkan sistem kekebalan yang ada di dalam tubuh mereka sendiri.
  4. Semakin Banyak Kuman, Polusi, dan Alergen di Lingkungan Sekitar: Kita kerap mendengar tentang virus baru dan penyakit yang merebak, yang sama sekali tidak pernah kita dengar beberapa tahun yang lalu. Namun sekarang tiba-tiba penyakit-penyakit ini menjadi sebuah ancaman yang sangat besar – baik itu flu babi, flu burung, atau bahkan virus Ebola. Apakah Anda pernah berpikir mengapa penyakit-penyakit tersebut dapat mewabah dengan begitu parah? Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan, yang telah menjadi tempat yang semakin subur bagi kuman untuk tumbuh dan memperbanyak diri. Selain kuman, polusi dan alergen juga menyebabkan iritasi di lingkungan yang menyebabkan penurunan sistem kekebalan pada tubuh anak.
  5. Kurangnya Kebiasaan dan Rutinitas yang Higienis: Berapa banyak ibu yang memastikan bahwa anak mereka mencuci tangan secara rutin, setidaknya dengan sabun atau pembersih tangan antikuman? Berapa banyak ibu yang memastikan anak mereka mandi dengan jenis-jenis sabun tersebut? Sayangnya, jawabannya tidak begitu penting. Seiring dengan memburuknya kondisi lingkungan di sekitar kita, ada kebutuhan yang mendesak untuk memperkuat perlindungan dalam melawan penyakit dan kuman yang telah berevolusi. Mencuci tangan dengan sabun biasa tidaklah cukup jika hal tersebut tidak memberikan perlindungan terbaik bagi anak Anda.

Seriring dengan waktu yang terus berjalan, ada keinginan yang bertumbuh untuk mulai mengganti kebiasaan-kebiasaan lama menjadi sebuah kebiasaan rutin higienis yang menyeluruh, mulai dari yang mendasar sampai mencuci pakaian, mainan, tas sekolah, dan barang lainnya milik anak Anda dengan produk antikuman secara teratur. Sebagai ibu yang hidup di zaman modern, kita harus memastikan bahwa anak-anak kita mengonsumsi makanan dengan nutrisi dan gizi yang seimbang, untuk membantu mereka membangun sistem kekebalan tubuh yang lebih baik dan menjadi kuat, alih-alih hanya mengandalkan obat-obatan untuk mengobati penyakit. Lagi pula, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati!

Info dari Dettol